Tanjung Kodok kini telah berubah wajah. Tempat yang dulunya boleh dibilang sepi dikunjungi wisatawan, sekarang telah berubah menjadi salah satu objek wisata andalan Jawa Timur. Sebuah kawasan wisata tahap awal seluas 17 hektar telah dibangun guna memenuhi kebutuhan sarana hiburan bagi keluarga Jawa Timur maupun dari seluruh wilayah Indonesia. Kawasan wisata itu dikenal dengan nama Wisata Bahari Lamongan atau Jatim (Jawa Timur) Park II, yang merupakan "saudara kandung" dari Jatim Park I yang berlokasi di kota administratif Batu - Malang. Kawasan wisata ini sepintas memiliki konsep tak jauh beda dengan Pantai Ancol - Jakarta. Berbagai sarana hiburan atau permainan tersedia dan bertebaran dilokasi ini. Aneka wisata yang tersedia diantaranya adalah: Banana Boat, Jetski, Permainan Air, Sarang Bajak Laut, Playground, Circuit Go Kart, Bumpers Boat,
Planet Kaca, Space Shuttle, Rumah Sakit Hantu, Goa Insectarium, Rumah Kucing, Galeri Kapal & Keong. Sebuah kolam renang yang cukup luas lengkap dengan permainan air tersedia juga disini siap menghibur pengunjung untuk berenang maupun sekedar bermain air. Pasir pantai yang berbutir halus dan berwarna putih kecoklatan juga bisa digunakan untuk berbagai permainan maupun olahraga pantai. Hal yang sangat beda dibandingkan Pantai Ancol - Jakarta adalah warna lautnya yang lebih biru, sungguh enak dipandang dan dinikmati.dari tepian pantai.
Tiket masuk dibagi dalam dua harga yakni 25.000 dan 40.000 untuk tiap pengunjung. Harga tersebut merupakan tiket terusan untuk menikmati berbagai fasilitas yang ada, tanpa perlu membayar lagi.
Bedanya, tiket dengan harga 40.000 telah mencakup semua fasilitas sedangkan yang 25.000 hanya mencakup beberapa objek saja. Dibagian luar, berbagai tempat belanja khas Jawa Timur dalam bentuk souvenir shop juga telah disediakan, termasuk juga pasar ikan, buah dan sayur serta pasar hidangan yang dibuka mulai pukul 09:00 pagi hingga pukul 21:00. Area parkir mobil yang ada cukup luas, siap menampung berbagai jenis kendaraan yang hendak datang berkunjung. Pembangunan hotel berbintang tiga dengan kapasitas 50-60 kamar tengah disiapkan dan hampir selesai dibangun. Disamping itu, sebuah hotel dengan kapasitas 500 pengunjung disiapkan pula sebagai barak penginapan dimana pengunjung bisa menginap lima sampai 15 orang sekaligus dalam satu kamar. Rata-rata pengunjung berasal dari daerah-daerah yang ada di Jawa Timur seperti Tulungagung, Nganjuk, Kediri dan Blitar. Pengunjung yang datang semakin berkembang dengan trend terakhir kunjungan wisatawan domestik berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakartasemakin meningkat. Saat libur lebaran 2005, tak sedikit kendaraan dengan plat nomor kendaaran mobil daerah Jawa Barat, (Jakarta, Bandung, Bogor) ikut memenuhi area parkir kawasan ini. Suatu hal yang membuktikan bahwa kawasan wisata ini telah semakin dikenal oleh pengunjung dari berbagai tempat di Indonesia.
Kurang lebih 200 meter dari objek Wisata Bahari Lamongan, terdapat pula objek gua alam yang cukup terkenal di Indonesia, yakni Gua Maharani. Rencananya objek wisata ini kelak akan disatukan dan menjadi bagian dari satu paket wisata bahari. Sebuah jaringan kereta gantung kelak akan menjadi sarana penghubung antar keduanya. Tentunya hal ini akan semakin menambah daya tarik dan keuntungan sendiri bagi pemerintah daerah setempat baik berupa pemasukan dalam bentuk uang, maupun lapangan kerja. Mengingat dari 380 pekerja yang ada 60 persen diantaranya adalah pemuda Lamongan lulusan SLTA dan perguruan tinggi. Tanjung Kodok memang telah berubah, lokasi yang dulunya terkenal sebagai salah satu tempat melihat kemunculan bulan baru (hilal) sebagai penanda awal bulan Syawal - Lebaran Idul Fitri, kini telah bertambah lagi menjadi suatu kawasan yang memiliki berbagai fasilitas wisata. Sebuah tulisan dekat pintu masuk terpampang jelas berisi "Setiap tahun, kami menambah tiga fasilitas wisata baru", nampaknya semakin menunjukkan bahwa objek wisata ini akan terus berkembang. Dan itu berarti karang batu yang meyerupai kodok (dasar penamaan lokasi ini - Tanjung Kodok), tidak lagi sendirian duduk ditepi pantai menghadap lautan lepas, karena tepat dibelakangnya, telah berdiri objek wisata terkemuka di Jawa Timur, Wisata Bahari Lamongan.
Wisata Bahari Lamongan
Waduk Gondang
Waduk Gondang terletak 19 km arah barat Lamongan, tepatnya di desa Gondang Lor, Kecamatan Sugio. Untuk menuju lokasi ini selain dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi dapat juga menggunakan angkutan umum dari Lamongan menuju Gondang. Peresmiannya dilakukan oleh Presiden Suharto tahun 1987. Dengan luas 6,60 Ha dan kedalaman sekitar 29 meter, kapasitas air normal mencapai 23 juta M3 mampu mengairi lahan pertanian seluas 8.412 Ha.
Selain sebagai sumber irigasi pertanian, waduk Gondang juga difungsikan untuk penyediaan kebutuhan air minum di beberapa wilayah di Kabupaten Lamongan dan tidak kalah pentingnya adalah sebagai tujuan wisata untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Disana, pengunjung dapat menikmati keindahan waduk sambil memancing ikan. Tersedia pula perahu untuk mengelilingi areal waduk, dan beberapa fasiltas lain seperti tempat bermain anak-anak, sepeda air, dan kebun binatang mini yang dihuni sekawanan rusa, burung merak, dan satwa lainnya. Di hutan sekitar kawasan waduk sering pula digunakan untuk tempat perkemahan. Tidak jauh dari lokasi waduk terdapat makam Dewi Sekardadu, putri Blambangan, istri Kanjeng Maulana Iskak yang juga disebut Mbok Rondo Gondang merupakan ibu Jaka Samudra atau Sunan Giri. Ditemukan tahun 1911 dan dipugar tahun 1917 oleh pemerintah.
Pada libur akhir pekan dan liburan panjang seperti lebaran dan tahun baru, jumlah pengunjung meningkat dari hari biasa dengan kenaikan bisa mencapai 300%. Mereka bukan hanya dari Lamongan saja, tapi juga dari daerah sekitar, mulai Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Jombang, Mojokerto Bojonegoro dan Tuban. Sebagaimana ditetapkan pada Perda Lamongan nomor 13 tahun 2004, untuk tiap pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp 1.500,- yang tentunya menjadi salah satu income PAD.
Potensi waduk Gondang sebenarnya masih perlu kembangkan untuk mengundang lebih banyak pengunjung. Misalnya dengan pembuatan dan penataan taman-taman lebih optimal untuk memperindah, memperhijau dan menyegarkan kawasan. Penyediaan fasilitas bermain anak-anak yang lebih menarik dan menyenangkan. Pengelolaan kebun binatang mini yang lebih baik dan penataan pedagang-pedagang kecil yang lebih rapi. (dari beberapa sumber)
Gua Maharani
Hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari pantai Laut Jawa yang berada di kawasan wisata pantai Tanujung Kodok (sekarang telah berubah nama menjadi kawasan Wisata Bahari Lamongan), Gua Istana Maharani merupakan salah satu objek wisata gua yang cukup terkenal di Indonesia.
Lokasi Gua Istana Maharani sangat strategis sebagai tempat wisata untuk santai istirahat dalam perjalanan wisata budaya ziarah makam Walisongo di sepanjang pantai utara Pulaua Jawa. Disebelah timur Gua Istana Maharani terdapat makam Sunana Drajat sedangkan di selatan gua kurang lebih 1,5 km terdapat situs makam Sunan Sendang Duwur yang berada pada gunung Amitunon, tempat pembakaran mayat si zaman Majapahit dan Singosari. Dengan luas yang tidak seberapa besar yakni +/- 2500 m2, dibutuhkan waktu kurang lebih setengah jam untuk mengitarinya dengan mengikuti tangga dan jalan setapak yang dibangun didalam gua dan terbuat dari semen. Pada bagian atas gua telah dibuatkan jalan angin berupa blower kipas angin yang menembus batu setebal lima meter. Berbagai lampu sorot warna-warni memperkuat dan memperjelas sisi-sisi gua ini yang memang penuh dengan berbagai bentuk maupun ornamen dari bebatuan stalagtit/stalagmit. Ornamen bebatuan stalagtit/stalagmit tersebut cukup unik, ada yang berbentuk mirip singgasana raja ada pula yang mirip flora/fauna. Total ada puluhan nama yang mewakili sekelompok tertentu dari batuan gua.
Gua Istana Maharani ini ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang kuli batu bernama Sugeng tatkala mengali batuan fosfat ditempat kerjanya. Pada hari Kamis 6 Agustus 1992, tatkala rekan-rekan kerjanya telah mulai istirahat siang karena kelelahan,Sugeng tetap bekerja tanpa suatu firasat apapun. Tiba-tiba saja ujung linggisnya menembus sebuah dinding dimana terdapat rongga besar didalamnya. Sugen bersama teman-temannya dengan gemetar memasuki gua yang masih perawan ini dengan penerangan lampu senter. Decak kagum menyelimuti hati para pekerja harian itu ketika mereka berada dalam rongga tanah berkapur yang ternayat amat luas dan penuh dengan keindahan bebatuan stalagtit dan stalakmit yang menakjubkan. Dari pantulan lampu senter terlihat gemerlap kilauan bintik-bintik putih terang bak intan berlian memantul ke wajah. Itulah kerlap kerlip batu kapur di langit-langit di lantai dan di-dinding gua, terkena sinar dari luar lewat pintu gua yang baru dibuat oleh sugeng dan kawan-kawannya.
Dua hari mereka merahasiakan penemuan gua ini namun setelah itu bocor juga berita adanya guaindah di akwasan Tanjung Kodok. Pada saat itu juga mandor Sunyoto segera melapor kepada Camat Paciran dan diteruskan ke Pemerintah Kabupaten Dati II Lamongan tentang penemuan gua indah oleh pekerjanya. Masyarakatpun mulai berbondong-bondong memasuki gua untuk melihat kecantikan isi gua dengan bantuan lampu penerangan petromak. Namun sayangnya banyak pengunjung yang merusak ujung-ujung stalaktit untuk dibawa pulang. Untuk pengamanan sementara, maka dibuatkan pintu berjeruji besi pada awal minggu ke dua setelah penemuan gua ini.
Keunikan terjadi saat pemberian nama gua ini. Banyak orang saling mengusulkan nama untuk gua yang baru ditemukan baik dari pejabat maupun dari masyarakat. Akhirnya oleh Bupati Lamongan di beri nama Gua Istana Maharani, yang merupakan pemberian nama dari istri Sunyoto, berdasarkan mimpi yang diperolehnya sebelum gua itu ditemukan. Kabarnya, sehari sebelum tanggal 6 Agustus 1992, Ny Sunyoto bermimpi bahwa direlung batu did epan gua baru tempat kerja suaminya ini terlihat seorang wanita canik memakai mahkota warna-warni. Mahkota wanita cantik ini bercahaya kemilau berlapis emas bertahtakan intan-berlian, bermotifkan bunga mawar dan dahlia. Ketika Ny Sunyoto terbagun dalam keheningan malam, merasakan ada bisikan bahwa dia baru saja melihat mahkota indah milik seorang Ratu yang disebut Maharani. Sang Ratu bermahkota indah ini tampak dalam relung didepan pintu gua yang akhrinya menjadi kenyataan.
Nama Maharani atau Istana Maharani sangat cocok ditetapkan,sebab di dalam gua ini terdapat banyak kenyataannya. Kondisi dalam gua, bak istana dimana terdapat seonggok bebatuan stalgamit di pelataran gua yang mirip mahkota Raja Puteri (Ratu Maharani). Ruangan Gua Istana Maharani dipenuhi pilar-pilar penyangga dan langit-langit berukir. Sungguh sangat mempesona jika telah masuk gua istana Maharani